Rabu, 04 Juli 2012

Pesona Pulau Kakaban

Pulau Kakaban merupakan salah satu kebanggan Indonesia kerena keunikan bentuknya seperti angka “9”, mempunyai atol yang utuh, menutup rapat dan membentuk cincin dibagian utaranya, sehingga terbentuk suatu laguna di bagian tengahnya. Pulau Atol yang memiliki laguna yang tertutup jumlahnya sangat langka di dunia dan tercatat hanya ada dua pulau yaitu Pulau Kakaban dan Kepulauan Pulau Mikronesia di bagian tenggara Filipina.
Laguna yang tertutup di beri nama Danau Kakaban, membentuk daerah payau dan terpisah dengan laut di sekitar Pulau Kakaban menjadikan pulau ini sangat unik.Di bidang ilmiah Danau Kakaban dan 6 danau kecil lainnya di kategorikan sebagai anchialine, yaitu suatu kolam/danau yang tidak mempunyai hubungan permukaan air dengan laut sekitarnya, berisi air tawar atau payau, namun masih dipengaruhi pasang-surut air laut. Danau Kakaban baru di temukan beberapa species ikan baru, satu species anemone laut, satu species tunikata serta dua jenis teripang yang sebelumnya tak dikenal Kakaban yang dipenuhi ribuan ubur-ubur tidak menyengat, terdiri dari 4 generasi yang berbeda yakni mastigias, cassiopeia, aurellia dan tripedalia. Taxa lain yang melimpah di danau Kakaban yakni alga (halimeda dan caulerpa), anthozoa, asteroidean, tunicate, porifera dan molluska.
Letak Pulau Kakaban berada di perairan sebelah timur Provinsi Kalimantan Timur, yaitu di Pulau Derawan di lepas pantai muara Sungai Berau. Sebelumnya pulau kakaban termasuk dalam kecamatan derawan, namun tahun 2003 terjadi pemekaran kecamatan pulau kakaban termasuk di dalam wilayah kecamatan maratua. Pulau Kakaban terbentuk dari uplifted reef island atau terumbu karang yang terangkat, Pulau ini memiliki 1 danau besar yaitu danau Kakaban dan enam danau kecil yaitu Danau Kehedaing, Danau Manimpa, Danau Batu Raja, dan danau Tanjung gemuk, kedalaman danau berkisar antara 2-15 meter. Salinitas air danau ini lebih rendah daripada salinitas air laut yakni berkisar 24-26 ppt.
Pada bagian utara reef flat Pulau Kakaban, di dominasi jenis terumbu karang Acropora sp, Porites sp, Pocillopora sp dengan kedalaman kurang dari 1 km. Komunitas karang di daerha ini di kategorikan dalam kondisi baik karena tutupannya mencapai 66% dengan kecerahan iar berkisar antara 10-25 meter. Disepanjang Pulau ini tumbuhan mangrove berada pada substrat pasir di pecahan batu karang pada pantai yg sangat landai, di daerah ini juga di temukan tumbuhan dari formasi baringtonia yang biasanya berasosiasi dengan tumbuhan mangrove. Kondisi pantai tersebut masih sangat baik belum ada kerusakan yg diakibatkan oleh ulah manusia. Jenis mangrove di daerah ini antara lain Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Xylocarpur granatum, Bruguiera gymnorrhiza dan Excoecaria agalocha. Pertumbuhan areal mangrove di pulau ini sangat statis , hal ini disebabkan karena pantainya terdiri dari batu karang dan sangat terjal. Sedangkan pertumbuhan lamun di daerha ini sangat jarang hanya jenis Cymodocea rotundata dan Thalassia hemprichii yang dominant dan luasnya hanya 50 x 100 m2.
Spesies ikan yang dapat kita jumpai di daerah ini jenis dari suku Pomacentridae, Serraniadae, dan Lutjanidae, ada juga jenis schooling fish yaitu Acanthuridae, ikan kupu-kupu (Chaetodontidae) didominasi oleh jenis Chaetodon kleinii dan chaetodon baronesa, rat-rata jenis ikan itu semua lebih senang di air payau sedangkan suku Gobiidae dan Apogonidae lebih konsentrasi di daerah dekat pantai di antara akar-akar mangrove dan tumbuhan laut lainnya.

                                     sumber : tour.incomagz.com
                                     sumber : dody94.wordpress.com
                                     sumber : evolovetionation.wordpress.com
                                     sumber : jurnallaporan.blogspot.com
                                     sumber : puppytraveler.com
»»  READMORE...

Pesona Pulau Maratua


Kabupaten Berau terkenal dengan Wisata baharinya, salah satunya Pulau maratua. Tidak hanya wisatawan lokal, banyak pula wisatawan asing yang berkunjung ke pulau yang dikenal dengan sebutan “Paradise Island” ini. Pulau Maratua menjadi tujuan objek wisata favorit lantaran ke’elok’annya, airnya yang jernih, pantai pasir putihnya yang menawan, serta suasananya yang senantiasa menghangatkan setiap pengunjung.
 
                                     sumber : melanoptera.blogspot.com
                                     sumber : adjiesky.blogspot.com
                                     sumber : mangkupadibeach.blogspot.com
                                     sumber : travel.detik.com
                                     sumber : hany-jejaklangkahku.blogspot.com
»»  READMORE...

Pesona Pulau Derawan



Pulau Derawan adalah bagi para penyelam dan pakar biologi kelautan untuk mengetahui fantasinya. Di sembilan tempat yang ditunjukkan di berbagai lapangan dari gua-gua, tebing-tebing, celah-celah karang berkeliaran padat dan beraneka ragam penyu hijau besar (Chelonia mydos), ikan hiu yang puncaknya putih, jenis harimau tutul dan jenis perawat, barakuda bersekolah (schooling banacudos), ikan bibir napoleon (weasses). ikan tinta, ikan bawal Spanyol, ikan matrus dan ikan kelelawar serta ikan-ikan penghias karang.

                                     sumber : pictures.maleber.net
                                     sumber : yulihana-sciencetwo-duablas.blogspot.com
                                     sumber : davin-azhari.blogspot.com
                                     sumber : kambonberau.blogspot.com
                                     sumber : blog.travelpod.com

»»  READMORE...

Wisata Kota Berau

Dengan semakin banyaknya tempat wisata diharapkan selain mengangkat nama daerah itu sendiri juga bisa menyerap tenaga kerja. Selain itu kepariwisataan dimasa sekarang dan mendatang diharapkan menjadi sektor strategis dalam upaya pemulihan ekonomi negara akibat dari adanya krisis global yang terjadi. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Kabupaten Berau memiliki potensi budaya dan pariwisata yang tak kalah menariknya dengan daerah tujuan wisata lain di Indonesia. Kekuatan wi­sata seperti obyek wisata laut dan pesisir dan buatan merupakan andalan daerah wisata Berau.

Untuk mendukung kawasan objek wisata laut telah diterbitkan Peraturan Bupati No. 31 tahun 2005 tentang Kawasan Konservasi Laut yang bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan dan pengembangan Zonasi, menyusun Bisnis Plan, mengembangkan mata pencaharian alternatif, mengembangkan konsep ekowisata berbasis penyu serta monitoring dan surveillance. Hal in semua diharapakan dapat memberikan dampak positif terhadap Wilayah Laut dan Pesisir yang terkenal sebagai daerah tujuan wisata yang memiliki pantai dan panorama yang sangat indah serta mempunyai beberapa gugusan pulau seperti Pulau Sangalaki dan Pulau Kakaban yang merupakan wahan penelitian dunia.

Kabupaten Berau juga memiliki berbagai jenis obyek wisata lain diantaranya obyek wisata alam seperti air terjun, hutan lindung di Kecamatan Kelay dan Segah. Obyek wisata sejarah dan budaya di Kecamatan Teluk Bayur, Gunung Tabur dan Sambaliung.
Sebagai obyek wisata andalan Kepulauan Derawan merupakan kawasan kepulauan yang sangat indah yang terdiri dari Pulau Derawan, Sangalaki, Kakaban, Maratua, Semama, Pulau Panjang dan lain-lain. Dengan keindahan alam dan keindahan bawah laut yang dimiliki oleh obyek wisata Kepulauan Derawan diharapkan dapat membuat kenyamanan turis/pengunjung untuk dapat tinggal dan menkmati keindahan kawasan wisata ini. Di kepulauan ini juga terdapat berbagai fauna spesifik seperti Penyu Hijau, Penyu Sisik, lkan Pari Manta dll.

Khusus untuk kepulauan Kakaban yang menurut hasil peneliltian para ilmuan bidang kelautan yang masih mencoba memecahkan misteri yang ada didalamnya; bagaimana sebuah ekosistem danau yang terisolasi dan rentan dapat mencukupi kebutuhan komunitas hewan dan tumbuhan yang hidup didalamnya. Satu-satunya danau serupa Kakaban didunia ini hanya ada di Palau, sebuah negara kepulauan Mikronesia, 1000 km dari Timur Filipina.

Tempat Penyelaman Derawan terletak di Pulau Derawan di taut Sulawesi antara Kalimantan dan Sulawesi Pulau-­pulau besar lainnya di daerah itu adalah Sangalaki, Kakaban, Maratua, Samama, Panjang dan Rabu-rabu. Dikelilingi oleh pantai berpasir putih, firuzah dan air tran­quit dan sebuah batu karang tigaratus meter dari pantai sesudah kesempatan untuk menyelidiki bermil-mil batu karang warna-warni dan dinding-dinding yang dikerumuni dengan kehidupan taut yang ganjil.
Penyu hijau adalah salah satu kehidupan taut yang bersahabat. Bermain dan menyelam di antara mereka di siang hari dan mengamati mereka bertelur di pantai Derawan di malam hari.

Pulau Derawan adalah bagi para penyelam dan pakar biologi kelautan untuk mengetahui fantasinya. Di sembilan tempat yang ditunjukkan di berbagai lapangan dari gua-gua, tebing-tebing, celah-celah karang berkeliaran padat dan beraneka ragam penyu hijau besar (Chelonia mydos), ikan hiu yang puncaknya putih, jenis harimau tutul dan jenis perawat, barakuda bersekolah (schooling banacudos), ikan bibir napoleon (weasses). ikan tinta, ikan bawal Spanyol, ikan matrus dan ikan kelelawar serta ikan-ikan penghias karang.

sumber : http://www.beraukab.go.id/content/detail/tourism/116
»»  READMORE...

Bumi Batiwakkal

Kabupaten Berau adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Timur. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanjung Redeb, Berau. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 32.700 km² dan berpenduduk sebesar kurang lebih 75.000 jiwa.
Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar abadd ke-14. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya berkedudukan di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi pertambangan Batu Bara PT. Berau Coal).
Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400 – 1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu dia berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung.
Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang pertama ini, Pemerintah telah mengabdikannya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR.
Setelah beliau wafat, Pemerintahan Kesultanan Berau dilanjutkan oleh putranya dan selanjutnya secara turun temurun keturunannya memerintah sampai pada sekitar abad ke-17. Kemudian awal sekitar abad XVIII datanglah penjajah Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC). Namun kegiatan itu dilakukan dengan politik De Vide Et Impera (politik adu domba). Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga kerajaan terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.
Pada saat bersamaan masuk pula ajaran agama Islam ke Berau yang dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan. Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800 – 1852). Raja Alam terkenal pimpinan yang gigih menentang penjajah belanda. Raja Alam pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (dahulu Ujung Pandang). Untuk mengenang jiwa Patriot Raja Alam namanya diabadikan menjadi Batalyon 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan. 
Sedangkan Kesultanan Gunung Tabur sebagai Sultan pertamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin (1800 – 1833), keturunannya meneruskan pemerintahan hingga kepada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin (wafat 15 April 1951) dan Sultan terkhir adalah Aji Raden Muhammad Ayub (1951 – 1960). Kemudian wilayah kesultanan tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Berau.
Sultan Muhammad Amminuddin menjadi Kepala Daerah Istimewa Berau. Beliau memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun 1953 Tanggal terbitnya Undang-undang tersebut dijadikan sebagai Hari jadi Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No.27 tahun 1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai Ibukotanya, dengan Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960 – 1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tk. II Berau yang pertama.
Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan Kerajaan (Kesultanan) di Berau. Di mana pada tahun 1810 Sultan Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahannya ke Kampung Gayam yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Bugis. Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal 25 September tahun 1810 itu menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian dibadikan sebagai Hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana diterapkan dalam Perda No. 3 tanggal 2 April 1992



»»  READMORE...

Selasa, 03 Juli 2012

Sejarah Universitas Muhammadiyah Malang

  


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.


Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
. 
Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII  yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.

Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.




http://www.umm.ac.id


»»  READMORE...